Jumat, 24 April 2015

MAKALAH

MAKALAH
INDIVIDU SEBAGAI MAKHLUK TUHAN YANG MAHA ESA, MAKHLUK SOSIAL, DAN WARGA NEGARA INDONESIA

DOSEN PENGAMPU : HERU SOFIAN, M.Pd









FPISH 2012

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA
INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
IKIP BUDI UTOMO MALANG
TAHUN 2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Alloh SWT yang telah melimpahkan segenap rahmat, maunah serta kesehatan kepada kita sekalian.
Sholawat serta salam semoga tetap terlimpah kepada Nabi Akhiruzzaman sebagai suri tauladan yang telah menuntun umat kepada jalan yang di ridlohi.
Terima kasih kami tujukan kepada semua pihak yang telah membantu kami menyelesaikan tugas mata kuliah “Materi dan Pembelajaran PKn-SD”, terutama kepada dosen pembimbing yang telah bersedia membimbing kami, kedua orang tua yang selalu memberikan semangat dan dukungan serta teman-teman sekalian yang kami cintai.
Harapan kami dari penyusunan makalah ini, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat untuk pribadi pada khususnya serta seluruh pembaca pada umumnya.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini sangatlah jauh dari kesempurnaan,baik dari segi tata bahasa maupun dari cara penulisan. untuk itu kami membutuhkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan makalah ini,


Malang, 17 Nopember 2014
Penulis




DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………...………………..………... 2
DAFTAR ISI ………………………………………………..…………… 3
PENDAHULUAN
            Latar Belakang ………………..….……………………………… 4
            Rumusan Masalah ……………………………..………………… 5
            Tujuan …………………………….…..…………………………. 5
PEM,BAHASAN
            Pengertian Individu…………………...…………………..……… 6
            Individu sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa……………...…… 8
            Individu sebagai Makhluk Sosial ……………..…..…..………... 10
            Individu sebagai Warga Negara Indonesia ….…………………. 16
PENUTUP
            Kesimpulan ………………………...……….………………….. 19
            Kritik dan Saran ………………………………….…………….. 20
DAFTAR PUSTAKA






            BAB I
PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG
   Manusia adalah makhluk yang tidak dapat hidup dengan sendiri. Manusia diciptakan oleh Tuhan YME sebagai makhluk sosial yang saling membutuhkan satu sama lain. Di dalam kehidupannya manusia memiliki keinginan untuk bersosialisasi dengan sesamanya. Hal ini merupakan salah satu kodrat manusia yang selalu ingin berhubungan dengan manusia lain.
Setiap manusia selama hidup pasti mengalami perubahan-perubahan.Perubahan dapat berupa perubahan yang tidak menarik dalam arti kurang mencolok. Ada pula perubahan-perubahan yang pengaruhnya terbatas maupun yang luas, serta ada pula perubahan-perubahan yang lambat sekali, akan tetapi ada juga berjalan dengan cepat. Perubahan-perubahan hanya dapat ditemukan oleh seseorang yang sempat meneliti susunan dan kehidupan suatu masyarakat pada suatu waktu dan membandingkannya dengan susunan dan kehidupan masyarakat tersebut pada waktu yang lampau.Perubahan-perubahan masyarakat dapat mengenai nilai-nilai sosial, norma-norma sosial, pola-pola prilaku organisasi, susunan kelembagaan masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya.Terjadinya perubahan-perubahan tersebut disebabkan karena adanya interaksi sosial.
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia membutuhkan orang lain dan lingkungan sosialnya sebagai sarana untuk bersosialisasi. Bersosialisasi disini berarti membutuhkan lingkungan sosial sebagai salah satu habitatnya maksudnya tiap manusia saling membutuhkan satu sama lainnya untuk bersosialisasi dan berinteraksi.  Manusia pun berlaku sebagai makhluk sosial yang saling berhubungan dan keterkaitannya dengan lingkungan dan tempat tinggalnya.Manusia bertindak sosial dengan cara memanfaatkan alam dan lingkungan untuk menyempurnakan serta meningkatkan kesejahteraan hidupnya demi kelangsungan hidup sejenisnya.

I.2 RUMUSAN MASALAH
            1. Apakah yang disebut individu itu ?
            2. Apakah makhluk sosial itu ?
            3.Bagaimanakah pengertian individu sebagai makhluk Tuhan YME,
                makhluk sosial dan warga negara Indonesia ?


I.3 TUJUAN MASALAH
            1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari individu
            2. Untuk mengetahui dan memahami pengertian dari makhluk social
            3. Untuk memahami pengertian individu sebagai makhluk Tuhan YME,
                 makhluk sosial dan warga negara Indonesia ?

















BAB II
PEMBAHASAN

II.1  Pengertian Individu
             Individu berasal dari kata B.Inggris yaitu kata “in” yang berarti tidak dan “divided” yang berarti terbagi, sedangkan dari bahasa yunani yaitu “individium” yang artinya “tidak terbagi”.Dalam kamus bahasa Indonesia – WJS Poerwadarmintamengatakan bahwa “manusia adalah makhluk yang berakal budi (sebagai lawan binatang).Dalam ilmu sosial paham individu, menyangkut tabiat dengan kehidupan dan jiwa yang majemuk, memegang peranan dalam pergaulan hidup manusia.Individu merupakan kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.Maka dapat disimpulkan bahwa individu adalah manusia yang memiliki peranan khas atau spesifik dalam kepribadiannya.Dan terdapat tiga aspek dalam individu yaitu aspek organik jasmaniah, aspek psikis rohaniah, dan aspek sosial.Dimana aspek aspek tersebut saling berhubungan. Apabila salah satu rusak maka akan merusak aspek lainnya. Apabila pola tingkah lakunya hampir identik dengan tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang meningkatakan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri. Dalam proses ini maka individu terbebani berbagai peranan yang berasal dari kondisi kebersamaan hidup, yang akhirnya muncul suatu kelompok yang akan menentukan kemantapan satu masayarakat. Individu dalam tingkah laku menurut pola pribadinya ada tiga kemungkinan: pertama menyimpang dari norma kolektif kehilangan individualitasnya. Kedua takluk terhadap kolektif, dan ketiga mempengaruhi masyarakat. (Hartomo, 2004: 64). Dengan demikian manusia merupakan mahluk individual tidak hanya dalam arti keseluruhan jiwa-raga, tetapi merupakan pribadi yang khas, menurut corak kepribadiannya dan kecakapannya.
          Individu mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri.Dimana individu sanggup menetapkan kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luar dan dalam dirinya. Dapat diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi dan berhubungan. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu masyarakat yang menjadi latar individu tersebut ditandai dengan dimana individu tersebut berusaha menempatkan prilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan kebudayaan lingkungan tersebut , seperti di indonesia individunya menjunjung tinggi prilaku sopan santun, dan beretika dalam bersosialisasi.
          Individu selalu berada didalam kelompok, peranan kelompok tersebut adalah untuk mematangkan individu tersebut menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnya tergantung terhadap kelompok dan lingkungan dapat menjadi faktor pendukung proses juga dapat menjadi penghambat proses menjadi suatu pribadi. Faktor pendukung dan faktor penghambat juga dapat berdasarkan individu itu sendiri.
            Setiap manusia memiliki ciri khas atau keunikan tersendiri, tidak ada yang persis sama walaupun kembar.ciri individu dapat dikenali melalui ciri fisik maupun sifat/karakter, misalnya secara fisik seperti : gemuk, kurus, langsing, atau kulitnya coklat, hitam, putih. Sedangkan secara sifat seperti : periang, sabar, cerewet, dan lain sebagainya.
            Berdasarkan fungsi psikis, Carl Gustaf yung, seorang ahli jiwa membedakan manusia menjadi dua golongan berdasarkan arah perhatiannya, yaitu
1.      Tipe ekstroversi (jika perhatiannya ditujukan keluar), pelakunya disebut ekstrovert. Ciri-cirinya : orang ini lebih mementingkan lingkungannya/ mengutamakan kepentingan umum disbanding diri sendiri. Orang semacam ini dikenal dengan hati terbuka, gembira, ramah, lancer dalam pergaulan, banyak kawan.
2.      Introversi (introversion), perhatiannya diarahkan kedalam dirinya sendiri dan orangnya disebut sebagai introvert. Orang yang bertipa seperti ini lebih mementingkan dirinya sendiri. Tipe orang seperti ini biasanya pendiam, egoistis, suka merenung, senang mengasingkan diri, dan tak biasa bergaul.
Kemudian, seorang individu adalah merupakan perpaduan antara Fenotip dan Genotip.
1.      Fenotip yaitu factor yang dipengaruhi oleh lingkungan, misalnya lingkungan fisik yaitu kondisi alam sekitarnya (tempat tinggal, alam geografis, iklim) lingkungan social yaitu lingkungan individu berinteraksi (anggota keluarga, teman, sekolah) seperti contoh lingkungan terminal, pesantren.
2.      Genotip yaitu factor yang dimiliki individu sejak lahir atau merupakan factor keturunan. Sebagai contoh : seseorang memiliki kemiripan fisik dengan orang tuanya.
Individu merupakan satu kesatuan jasmani dan rohani yang sangat kompleks, dan merupakan keseluruhan yang integral, dan memiliki unsur-unsur pembentuknya, yaitu :
1.      Unsur chemist. Berupa unsur benda mati yang ikut membentuk diri manusia, seperti : makanan, minuman, dan udara.
2.      Unsur vegetative. Merupakan kemampuan tumbuh yang ada pada diri manusia sehingga jasmani manusia tumbuh dan berkembang.
3.      Unsur animal. Yang berupa insting dan nafsu-nafsu.
4.      Unsur human. Merupakan unsur kemanusiaan, seperti dorongan untuk membedakan yang baik dan buruk, benar atau salah, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan sekitarnya serta dorongan ketuhanan atau religius.

II.2  Individu Sebagai Insan Tuhan Yang Maha Esa
Kata individu berasal dari kata in-dividere artinya tidak dapat dibagi.Individu yang dimaksud adalah manusia.Aristoteles berpendapat bahwa manusia merupakan perjumlahan daripada beberapa kemampuan tertentu yang masing-masing bekerja tersendiri.Pada dasarnya setiap ajaran agama menuntut umatnya untuk melakukan pengabdian dalam bentuk ibadah ritual vertikal dan berperilaku baik yang diaplikasikan dalam kehidupan secara horizontal.
Individu sebagai Insan Tuhan YME dalam kaitannya sebagai warga negara dituntut untuk membangun kerukunan hidup antar umat beragama yang ditopang oleh ibadah ritual sesuai keyakinan, sikap toleran dan saling menghormati.
Di Indonesia ada berbagai macam agama yang tersebar dan memiliki ajaran yang sesuai dengan kepercayaan masing-masing agama, diantaranya adalah sebagai berikut:
a.       Agama Islam mengajar bahwa belum sempurna iman seseorang, kalau kasih sayang kepada orang belum sama dengan kasih sayang kepada dirinya. Bahkan agama Islam mengajarkan salah satu ciri orang yang beriman adalah orang itu mencintai negaranya.
b.      Agama Kristen Katholik mengajarkan bahwa tujuan Tuhan menciptakan manusia untuk kebahagiaan manusia, dosa menhancurkan kebahagiaan manusia, dan Yesus Kristus pembebas manusia dari dosa.
c.       Dalam agama Hindu dikenal dengan ajaran yang tersirat dalam Sloka Moksartham jagat hitaca iti dharma artinya tujuan agama (dharma) ialah tercapainya kesejahteraan dunia (jagat hita) dan kebahagiaan spritual (moksa). Selanjutnya dirinci menjadi empat yaitu yang disebut Catur Purusa Artha yaitu empat tujuan hidup manusia yaitu Dharma, Artha, Kama dan Moksa.
d.      Dalam agama Budha dikenal dengan ajaran Catur Paramita yaitu empat sifat luhur di dalam hati nurani manusia yaitu, Metta atau Maitri, Karuna, Mudita, dan Upekha. Kelangsungan kegiatan keagamaan dijamin oleh perundang-undangan seperti pada Pembukaan dan batang tubuh UUD 1945, dan Kitab Undang-undang Hukum Pidana serta pada perundang-undangan yang lainnya.
            Masing-masing agama memiliki kewajiban ibadat yang ritual yang bersifat vertikal yaitu untuk mengabdi kepada Tuhan sebagai pencipta misalnya umat islam melaksanakan ibadat ritualnya di Mesjid, umat katolik dan protestan beribadat di Gereja, umat Hindu beribadat di Kelenteng dan umat Budha beribadat di Pura. Ketika umat Hindu melaksanakan kewajiban ibadatnya di Kelenteng, tentu umat beragama yang lainnya harus bersikap toleran dan menghormatinya. Jika sikap ini dimiliki oleh setiap umat beragama, tentu kehidupan rukun antar umat beragama akan terjalin.

II.3  Individu Sebagai Makhluk Sosial
            Menurut Aristoteles (384-322 sebelum masehi), seorang ahli fikir yunani menyatakan dalam ajarannya, bahwa manusia adalah Zoon Politicon, artinya pada dasarnya manusia adalah makhluk yang ingin selalu bergaul dan berkumpul dengan manusia.
            Makhluk sosial itu adalah manusia yang berhubungan secara timbal balik dengan manusia lain dan tidak akan pernah bisa melepaskan diri dari pengaruh orang lain. Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya. Selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.
            Manusia sebagai insan politik atau dalam istilah yang lebih populer manusia sebagai zoon politicon, mengandung makna bahwa manusia memilikikemampuan untuk hidup berkelompok dengan manusia yang lain dalamsuatu organisasiyang teratur, sistematis dan memiliki tujuan yang jelas,seperti negara. Sebagai insan politik,manusia memiliki nilai-nilai yangbisa dikembangkan untuk mempertahankan komunitasnya.Argumen yang mendasari pernyataan ini adalah bahwa manusiasebagaimana binatang,hidupnya suka mengelompok.Hanya saja antara manusia dan binatang memiliki cara mengelompok yang berbeda, hewan mengandalkan naluri,sedangkan manusia berkelompokdilakukanmelalui proses belajar dengan menggunakan akal pikirannya.Sifat berkelompok pada manusia didasari pada kepemilikan, kemampuan untuk berkomunikasi, mengungkapkan rasa dankemampuan untuk saling bekerjasama. Selain itu juga adanyakepemilikan nilai pada manusia untuk hidup bersama dalam kelompok,antara lain: nilai kesatuan, nilai solidaritas, nilai kebersamaan dan nilaiberorganisasi.
            Nilai adalah prinsip-prinsip dasar yang dianggap paling baik,paling bermakna, paling berguna, paling menguntungkan, dan palingdapat mendatangkan kebiasaan bagi manusia. Nilai kesatuan mengandungmakna bahwa komunitas politik merupakan kumpulan orang-orangyang memiliki tekad untuk bersatu dan komunitas politik hanya terwujudapabila adapersatuan. Nilai solidaritas mengandung makna bahwahubungan antar manusia dalam komunitas politik bersifat salingmendukung dan selalu membuka kesempatan untuk bekerja samadengan manusia yang lain. Nilai kebersamaan mengandung artikomunitas politik merupakan wadah bagi mereka untuk mewujudkantujaun hidup yang diidam-idamkan.Nilai organisasi mengandung maknabahwa komunitas politik yang dibangun manusia, mengatur dirinya dalambentuk pengorganisasi yang memungkinkan tiap-tiap menudia mengambilperannya.
            Apapun bentuk kelompoknya, disadari atau tidak, manusia berkelompok mempunyai tujuan meningkatkan kebahagiaan hidupnya. Melalui kelompok manusia bias memenuhi berbagai macam kebutuhan hidupnya,bahkan bisa dikatakan kebahagiaan dan keberdayaan hidup manusia hanya bisa dipenuhi dengan cara berkelompok. Tanpa berkelompok tujuan hidup manusia yaitu mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan tidak akan bisa tercapai.
            Interaksi sosial adalah suatu hubungan antara individu satu dengan individu lainnya. Individusatu dapat mempengaruhi yang lain dan begitu juga sebaliknya “definisi secara psikologisosial “. Pada kenyataannya interaksi yang terjadi sesungguhnya tidak sesederhanakelihatannya melainkan merupakan suatu proses yang sangat kompleks. Interaksi terjadikarena ditentukan oleh banyak faktor termasuk manusia lain yang ada di sekitar yangmemiliki juga perilaku spesifik.Jadi, sudah kodratnya manusia adalah makhluk sosial atau makhluk bermasyarakat, selain itu juga diberikan yang berupa akal pikiran yang berkembang serta dapat dikembangkan.Dalam hubungannya dengan manusia sebagai makhluk sosial, manusia selalu hidup bersama dengan manusia lainnya. Dorongan masyarakat yang dibina sejak lahir akan selalu menampakan dirinya dalam berbagai bentuk, karena itu dengan sendirinya manusia akan selalubermasyarakat dalam kehidupannya. Manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, juga karena pada diri manusia ada dorongan dan kebutuhan untuk berhubungan (interaksi) dengan orang lain, manusia juga tidak akan bisa hidup sebagai manusia kalau tidak hidup di tengah-tengah manusia.
            Ada beberapa pengertian interaksi sosial menurut para ahli.pendapat dari berbagai para ahli pun bermacam-macam dan variatif seperti dijelaskan dibawah ini.
1. Menurut H. Booner dalam bukunya Social Psychology memberikan rumusan interaksi sosial bahwa: “Interaksi sosial adalah hubungan antar dua individu atau lebih, dimana kelakuan individu yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki kelakuan individu yang lain atau sebaliknya.”
2. Menurut Gillin dan Gillin (1954) yang menyatakan bahwa interaksi sosial adalah hubungan-hubungan antara orang-orang secara individual, antar kelompok orang, dan orang perorangan dengan kelompok.
3. Maryati dan Suryawati (2003) menyatakan bahwa, “Interaksi sosial adalah kontak atau hubungan timbal balik atau interstimulasi dan respons antar individu, antar kelompok atau antar individu dan kelompok.”
4. Murdiyatmoko dan Handayani (2004), “Interaksi sosial adalah hubungan antar manusia yang menghasilkan suatu proses pengaruh mempengaruhi yang menghasilkan hubungan tetap dan pada akhirnya memungkinkan pembentukan struktur social.”
5. Siagian (2004) “Interaksi positif hanya mungkin terjadi apabila terdapat suasana saling mempercayai, menghargai, dan saling mendukung.”
Dari pendapat para ahli dapat disimpulkan bahwa interaksi sosial adalah suatu hubungan timbal balik antar sesama manusia yang saling mempengaruhi satu sama lain baik itu dalam hubungan antar individu, antar kelompok maupun atar individu dan kelompok dalam kehidupan sosial.


Ciri-ciri manusia sebagai makhluk sosial
Manusia sebagai makhluk sosial memiliki naluri untuk saling tolong menolong, setia kawan dan toleransi serta simpati dan empati terhadap sesamanya.Keadaan inilah yang dapat menjadikan suatu masyarakat yang baik, harmonis dan rukun, hingga timbullah norma, etika dan kesopan santunan yang dianut oleh masyarakat. Bila hal hal diatas dilanggar maka terjadilah yang dinamakan penyimpangan sosial.
Telah berabad-abad konsep manusia sebagai makhluk sosial itu ada yang menitikberatkan pada pengaruh masyarakat yang berkuasa kepada individu. Dimana memiliki unsur-unsur keharusan biologis, yang terdiri dari:
1.Dorongan untuk makan
2.Dorongan untuk mempertahankan diri
3.Dorongan untuk melangsungkan jenis
Dari tahapan diatas menggambarkan bagaimana individu dalam perkembangannya sebagai seorang makhluk sosial dimana antar individu merupakan satu komponen yang saling ketergantungan dan membutuhkan.Sehingga komunikasi antar masyarakat ditentukan oleh peran oleh manusia sebagai makhluk sosial.
Dalam perkembangannya manusia juga mempunyai kecenderungan sosial untuk meniru dalam arti membentuk diri dengan melihat kehidupan masyarakat yang terdiri dari :
1)penerimaan bentuk-bentuk kebudayaan, dimana manusia menerima bentuk-bentuk pembaharuan yang berasal dari luar sehingga dalam diri manusia terbentuk sebuah pengetahuan.
2) penghematan tenaga dimana ini adalah merupakan tindakan meniru untuk tidak terlalu menggunakan banyak tenaga dari manusia sehingga kinerja mnausia dalam masyarakat bisa berjalan secara efektif dan efisien.
Pada umumnya hasrat meniru itu kita lihat  paling jelas di dalam ikatan kelompok tetapi juga terjadi didalam kehidupan masyarakat secara luas. Dari gambaran diatas jelas bagaimana manusia itu sendiri membutuhkan sebuah interaksi atau komunikasi untuk membentuk dirinya sendiri malalui proses meniru. Sehingga secara jelas bahwa manusia itu sendiri punya konsep sebagai makhluk sosial.
Yang menjadi ciri manusia dapat dikatakan sebagai makhluk sosial adalah adanya suatu bentuk interaksi sosial didalam  hubugannya dengan makhluk sosial lainnya yang dimaksud adalah dengan manusia satu dengan manusia yang lainnya. Secara garis besar faktor-faktor personal yang mempengaruhi interaksi manusia terdiri dari tiga hal yakni :

1) Tekanan emosional. Ini sangat mempengaruhi bagaimana manusia berinteraksi satu samalain.
2) Harga diri yang rendah. Ketika kondisi seseorang berada dalam kondisi manusia yang direndahkan maka akan memiliki hasrat yang tinggi untuk berhubungan dengan orang lain karena kondisi tersebut dimana orang yang direndahkan membutuhkan kasih saying orang lain atau dukungan moral untuk membentuk kondisi seperti semula.
3) Isolasi sosial. Orang yang terisolasi harus melakukan interaksi dengan orang yang sepaham atau sepemikiran agar terbentuk sebuah interaksi yang harmonis Manusia adalah makhluk yang selalu berinteraksi dengan sesamanya. Manusia tidak dapat mencapai apa yang diinginkan dengan dirinya sendiri. Sebagai makhluk sosial karena manusia menjalankan peranannya dengan menggunakan simbol untuk mengkomunikasikan pemikiran dan perasaanya.Manusia tidak dapat menyadari individualitas, kecuali melalui medium kehidupan sosial. Manisfestasi manusia sebagai makhluk sosial, nampak pada kenyataan bahwa tidak pernah ada manusia yang mampu menjalani kehidupan ini tanpa bantuan orang lain.

Manusia sebagai makhluk sosial memiliki 2 hasrat yaitu:
1.Keinginan untuk menjadi satu dengan manusia yang lain di sekelilingnya
( Masyarakat).
2.Keinginan untuk menjadi satu dengan suasana alam sekitarnya.
Tiga aspek yang dimiliki manusia sebagai mahkluk sosial
Manusia sebagai mahkluk sosial mempunyai tiga aspek yaitu :
1)      Aspek organik
Aspek organik ini yaitu manusia sebagai mahkluk sosial yang memiliki fisik yang disebut jasmani. Organ tubuh mansuisa dari ujung rambut hingga ujung kaki, hingga ia bisa di sebut manusia. Tidak di sebut binatang atau tumbuhan yang juga merupakan ciptaan Tuhan yang ada di muka bumi ini.
2)      Aspek pisikologis
Aspek pisikologis di sini yakni unsur rohani yang terdapat dalam diri manusia sebagai mahkluk sosial.Jiwa atau ruh yang menjadikan seseorang manusia hidup dan memiliki ciri-ciri hidup. Mulai dari bernafas,tumbuh,berkembang,dan dapat memiliki pemikiran-pemikiran yang sifatnya abstrak. Termasuk memiliki perasaan terhadap segala sesuatu yang dialaminya.
3)      Aspek sosial
Aspek sosial yang dimaksud yaitu adanya kebersamaan yang menjadi bagian dari ciri manusia sebagai mahkluk sosial.Dalam kondisi atau situasi tertentu manusia selalu melakukan hal secara bersama-sama, mereka melakukan hal tersebut sematamata untuk mencapai suatu tujuan dalam menghasilkan suatu karya.

Kedudukan Manusia sebagai Makhluk Sosial
Manusia sebagai makhluk sosial artinya manusia sebagai warga masyarakat.Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak dapat hidup sendiri atau mencukupi kebutuhan sendiri. Meskipun dia mempunyai kedudukan dan kekayaan, dia selalu membutuhkan manusia lain. Setiap manusia cenderung untuk berkomunikasi, berinteraksi, dan bersosialisasi dengan manusia lainnya.Dapat dikatakan bahwa sejak lahir, dia sudah disebut sebagai makhluk sosial.
Hakekat manusia sebagai makhluk sosial dan politik akan membentuk hukum, mendirikan kaidah perilaku, serta bekerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Dalam perkembangan ini, spesialisasi dan integrasi atau organissai harus saling membantu. Sebab kemajuan manusia nampaknya akan bersandar kepada kemampuan manusia untuk kerjasama dalam kelompok yang lebih besar. Kerjasama sosial merupakan syarat untuk kehidupan yang baik dalam masyarakat yang saling membutuhkan.
Kesadaran manusia sebagai makhluk sosial, justru memberikan rasa tanggungjawab untuk mengayomi individu yang jauh lebih ”lemah” dari pada wujud sosial yang ”besar” dan ”kuat”. Kehidupan sosial, kebersamaan, baik itu non formal (masyarakat) maupun dalam bentuk-bentuk formal (institusi, negara) dengan wibawanya wajib mengayomi individu.

II.4  Individu Sebagai Warga Negara Indonesia
Negara adalah suatu organisasi dalam suatu wilayah yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan yang ditaati oleh rakyatnya.Individu sebagai warga negara sangat berkaitan dengan hak dan kewajiban warga negara, antarwarga negra dan antarwarga negara dengan negaranya. UUD'45 yang berhubungan dengan hak dan kewajiban warga negara adalah pasal 26, 27, 28, 29, 30, 31 dan 34.
Menurut Cogan (1998) Individu sebagai warga negara, diharapkan dapat memiliki 5 kategori, yaitu sebagai berikut:
1)      A sense of identity yaitu warga negara harus memiliki identitas atau jati diri sesuai dengan ideologi negaranya, seperti warga negara Indonesia memiliki identitas sebagai insan Tuhan, insan yang peduli terhadap orang lain, dan lingkungannya dan loyal terhadap bangsa dan negaranya.
2)      The enjoyment of certain rights yaitu warga negara yang memiliki hak-hak tertentu artinya warga negara mengatahui haknya dan pemerintah menjamin hak-hak warga negaranya.
3)      The fulfillment of cerresponding obligations yaitu warga negara yang memiliki kewajiban-kewajiban yang menjadi keharusan sehingga selalu menjaga keseimbangan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan publik serta memiliki sikap tanggung jawab.
4)      A degree of interest and involement in public affairs yaitu warga negara yang memiliki sikap tanggung jawab untuk berpartisipasi demi kepentingan umum sehingga merasa terpanggil untuk ikut serta dalam kegiatan-kegiatan yang bersifat umum.
5)      An acceptance of basic sicietal values yaitu warga negara yang memiliki sikap menerima nilai-nilai dasar kemasyarakatan sehingga mampu menjalin dan membina kerja sama, kejujuran, dankedamaian serta rasa cinta dan kebersamaan.
Secara umum Warga mngandung arti peserta atau anggota dari suatu organisasi perkumpulan, jadi secara sederhana warga Negara diartikan sebagai anggota dari suatu Negara. Istilah warga Negara merupaka terjemahan kata citizen(inggris). Kata citizen secara etimologis berasal dari bangsa romawi yang pada waktu itu berbahasa latin, yaitu kata “civis” atau “civitas” yang berarti anggota warga dari city-state. Selanjutnya kata ini dalam bahasa Prancis diistilahkan “citoyen” yang bermakna warga dalam “cite” (kota yang memiliki hak-hak terbatas. Citoyen atau citien dengan demikian bermakna warga atau penghuni kota.
            Sehingga berdasarkan penjelasan di atas , dapat dikemukakaan bahwa citizen adalah warga dari suatu komunitas yang dilekati dengan sejumlah keistimewaan, memiliki kedudukan yang sederajat, memiliki loyalitas, berpartisipasi, dan mendapat perlindungan dari komunitasnya.
            Oleh karena itu, pada dasarnya istiah citizen lebih tepat sebagai warga, tidak hanya  warga sebuah Negara, tetapi lebih luas pada komunitas lain di samping Negara. Meskipun demikian, dalam perkembangan sekarang dimana Negara merupakan komunitas politik yang dianggap paling absah, maka citizen merujuk pada warga dari sebuah Negara atau disingkat warga Negara.Istilah warga Negara di Indonesia ini telah menjadi konsep yang lazim bagi istilah citizen.
            Selain istilah warga Negara, kita juga sering mendengar istilah lainnya seperti rakyat dan penduduk.Rakyat lebih merupakan konsep politis dan menunjuk pada orang-orang yang berada di bawah satu pemerintahan dan tunduk pada pemerintahan itu.Istilah rakyat umunya dilawankan dengan penguasa.Sedangan penduduk adalah orang-orang yang bertempat tinggal di suatu wilayah Negara dalam kurun waktu tertentu.Orang berada di suatu wilayah negara dapat dibedakan antara penduduk dan non-penduduk, lebih jauh lagi penduduk negara dapat dibedakan menjadi warga negara dan orang asing atau bukan warga negara.
Pada masa sekarang ini, warga negara perlu memiliki karakteristik, keterampilan dan kompetensi tertentu agar dapat mengahadapi dan mengatasi kecenderungan yang tidak diinginkan serta dapat menumbuh kembangkan kecenderungan-kecenderungan yang diinginkan. Cogan (1998) mengidentifikasi 8 karakteristik yang perlu dimiliki warga negara yaitu sebagai berikut:
1.      Mendekati masalah atau tantangan sebagai anggota masyarakat global.
2.      Memiliki kehendak dan kemampuan untuk bekerjasama dengan orang lain dan memikul tanggung jawab atas peran dan kewajibannya dalam masyarakat.
3.      Mampu memahami, menerima dan toleran terhadap perbedaan budaya.
4.      Mampu berpikir kritis dan sistimatis.
5.      Mampu untuk menyelesaikan konflik tanpa kekerasan.
6.      Peka terhadap hak azasi manusia.
7.      Mampu untuk merubah gaya hidup dan kebiasaan konsumtif guna melindungi lingkungan.
8.      Berpatisipasi dalam politik pada tingkat lokal, nasional dan internasional.

Kedudukan Warga Negara Dalam Negara
Hubungan dan kedudukan warga negara ini bersifat khusus sebab hanya mereka yang menjadi warga negaralah yang memiliki hubungan timbale balik dengan negaranya.Orang-orang yang tinggal di wiayah negara, tetapi bukan warga negara dari negara itu tidak memiliki hubungan timbale balik dengan negara tersebut.




BAB III
PENUTUP

III.1  Kesimpulan
            Tanpa bantuan manusia lainnya, manusia tidak mungkin bisa berjalan dengan tegak. Dengan bantuan orang lain, manusia bisa menggunakan tangan, bisa berkomunikasi atau bicara, dan bisa mengembangkan seluruh potensi kemanusiaannya.
Dapat disimpulkan, bahwa manusia dikatakan sebagai makhluk sosial, karena beberapa alasan, yaitu:
a.  Manusia tunduk pada aturan, norma sosial.
b.  Perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain.
c.  Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain
d.  Potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.
   Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.Manusia didudukkan sesuai dengan kodrat, harkat, martabat, hak, dan kewajibannya. Agar  individu-individu menjadi satu anggota keluarga untuk dapat menjadi manusia sebagai makhluk sosial. Manusia dikatakan sebagai mahkluk sosial dengan beberapa alasan, yaitu: 
1.    Ada dorongan untuk berinteraksi.
2.    Manusia tunduk pada aturan norma sosial.
3.    Manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan satu sama lain.
4.    Potensi manusia akan benar-benar berkembang apabila ia hidup ditengah-tengah manusia.
Individu sebagai warga negara Indonesia perlu memiliki pengetahuan kewarganegaraan (civic knowledge), kecakapan warga negara (civic skills) dan watak kewarganegaraan (civic dispositions)




III.2 Kritik dan Saran
   Dengan demikian kita sebagai manusia yang notabennya makhluk sosial memiliki fungsi dan tugas yang harus diembannya.Baik itu dalam masyarakat dan kemasyarakatan, Selain itu, juga fungsi dan tugasnya di masyarakat sebagai wadah yang memanusiakan seorang pribadi manusia.Manusia sebagai makhluk sosial juga mengemban tugas dan fungsi dalam keluarga sebagai lingkungan sosial terkecil. 
Semoga makalah ini dapat dimanfaatkan dan dapat dijadikan sumber pengetahuan baru oleh semua pihak.Kami menyadari masih banyak kekurangan dalam menyusun makalah ini karena keterbatasan materi yang kami miliki.Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan agar kami bisa menjadi lebih baik dalam meyusun makalah.


Add caption

















DAFTAR PUSTAKA
galangalfarisi22.blogspot.com/.../manusia-sebagai-ma...
file.upi.edu/.../manusia_(individu-sosial).pdf
http://kompak21.blogspot.com/2012/10/individu-sebagai-insan-tuhan-yme.html
setya-wa2n.blogspot.com/2012/09/manusia-sebagai-mahluk-sosial.html [5 April 2013]









Tidak ada komentar:

Posting Komentar